TUJUAN KU

TUJUAN KU

Semangat Percaya Pada Mimpi

Semangat Percaya Pada Mimpi

Senin, 01 Februari 2010

ATLANTIS:Tenggelamnya Surga Dunia Di Samudra Barat




Nama Atlantis muncul dalam dua dialog yang ditulis Plato pada abad ke-4 Sebelum Masehi (SM),Timaeus dan Critias.Dialog ini bercerita tentang kunjungan
Solon ke Mesir.Di negeri itu Solon menemukan,para pendeta Mesir kuno di Sais
pernah menulis catatan tentang keberadaan "sebuah pulau benua di bawah Pilar-
pilar Hercules" --nama purba untuk Gibraltar.

Negeri itu dideskripsikan sebagai jantung sebuah imperium yang besar dan
menakjubkan.Penduduknya banyak,kota-kotanya beratapkan emas.Ia mempunyai
armada besar dan pasukan tentara yang masif untuk melakukan invasi dan
penaklukan Lebih jauh Plato melukiskan,negeri itu lebih besar dari Libya dan Asia digabungkan jadi satu.Dan namanya adalah Atlantis.

YANG MENARIK,Donnelly berteori bahwa Atlantis adalah peradaban pertama yang
dimiliki umat manusia.Atlantis pula yang merupakan kekuatan kolonial yang
mengajarkan peradaban ke seluruh pesisir dan daratan di seputar Atlantik.Tak
hanya berhenti di situ,Donelly mengungkapkan,Atlantis pula yang menularkan
peradaban ke Mediterania,Kaukasus,Amerika Selatan dan Utara,bahkan hingga
Baltik dan Asia Tengah.

Maka,sangat wajar jika dalam argumen Donnelly,seluruh mitologi yang dikenal di
Mesir serta Peru adalah perwujudan dari agama bangsa Atlantis,yaitu
mengabdi matahari.Aksara Phoenicia,ibu dari seluruh alfabet bangsa Eropa,
juga dipandang Donnelly sebagai keturunan langsung dari aksara yang digunakan
penduduk Atlantis.

Donnelly juga merujuk pada sebab-sebab alamiah untuk menjelaskan fenomena gempa
bumi dan banjir besar yang menenggelamkan Atlantis.Sebagai contoh bahwa
tenggelamnya sebuah daratan yang luas pernah terjadi dalam sejarah,Donnelly
memadankan gempa bumi yang menenggelamkan sebagian Sisilia dan 2.000 mil
persegi daratan di Lembah Indus.

Sebagian argumen ilmiah yang dikemukakan Donnelly dalam bukunya terbukti
usang,sejalan dengan penemuan ilmu pengetahuan modern.Tapi,preposisi
dasar yang dikemukakannya tetap menjadi asas kepercayaan para pencari dan
fanatisi Atlantis --kaum yang percaya keberadaan Atlantis.Salah satunya
adalah kesamaan legenda tentang sebuah surga di Samudra Atlantis,yang
secara bersamaan hidup dalam mitos kuno berbagai bangsa.

Mereka yang percaya pada Atlantis memang yakin,jika benua hilang itu benar-
benar ada,pastilah kenangan tentangnya hidup di benak bangsa-bangsa di
kedua sisi Samudra Atlantik.Ternyata,catatan tertulis dan dongeng di
berbagai bangsa seolah membenarkan keyakinan ini.Kaum Welsh,nenek
moyang bangsa Inggris,misalnya,selalu menunjuk "samudra di sebelah
barat" setiap membincangkan surga dunia.

Kaum Welsh menyebut surga itu "Avalon".Bangsa Babylonia juga menempatkan
surga dunia mereka di "samudra barat",dan menamakannya "Aralu".
Bangsa Mesir kuno menunjuk "kediaman para jiwa" di sebuah tempat jauh di
barat,di tengah-tengah samudra.Bangsa Mesir menyebut tempat itu dengan
berbagai nama: "Aaru" atau "Aalu",atau "Amenti".

NAMUN,secara umum,para arkeolog ternama kini tetap memandang teori Atlantis
sebagai isapan jempol.Semua keraguan itu bermula dari revolusi yang terjadi
pada ilmu arkeologi pada 1950-an.Pada dekade itu,ditemukannya teknologi
carbon dating boleh dikata telah mengubah secara dramatis cara arkeolog
memandang peninggalan masa lalu.

Dengan carbon dating,untuk pertama kalinya para arkeolog dan saintis bisa
menetapkan usia pasti peninggalan arkeologis dengan menguji unsur kimiawi
sampel situs itu. Hasil penelitian carbon dating ternyata menunjukkan bahwa
piramida-piramida yang dipisahkan jarak di kedua sisi Samudra Atlantik itu
dibangun pada masa yang tak berdekatan.

Para arkeolog juga menemukan bahwa piramida Mesir dan piramida Maya dibangun
dengan cara dan teknik yang sama sekali berbeda.Adapun soal bentuk?
Jawabannya --menurut para arkeolog-- sederhana saja:insinyur-insinyur pada dua
peradaban itu belum mengenal teknologi kubah untuk membangun konstruksi
ekstra tinggi.Bentuk piramida adalah konstruksi paling sederhana yang mereka kenal.

Jika piramida tak bisa membuktikan kebenaran teori Atlantis Donnelly,bagaimana
dengan tulisan hieroglif pada kebudayaan Maya dan Mesir kuno? "Kalau bisa membaca
hieroglif Mesir kuno,apakah Anda bisa membaca sembarang hieroglif Maya?
Jawabannya: tidak.Dua kebudayaan tulis itu sama sekali tak punya simbol dan
teknik yang sama," kata Dr.Ken Feder.

Apa pun bukti dan teori yang dikemukakan para arkeolog untuk menisbikan teori
Atlantis,jumlah mereka yang percaya ternyata tak pernah berkurang.Bukti-
bukti baru mengenai keberadaan Atlantis pun terus bermunculan.Pada 1968,
misalnya,Dr.Manson Valentine menemukan reruntuhan yang kemudian ternama
dengan sebutan "Bimini Road".

Jalan Bimini itu adalah sejumlah tembok,fondasi,jalan,dan dermaga yang
tersembunyi di kedalaman,di sebelah timur Bimini Utara. Temuan itu sekali
lagi menyebabkan kontroversi keberadaan Atlantis menjadi pembicaraan
ramai.Bagi para saintis penentang teori Atlantis,"Bimini Road" tak
lebih dari sekumpulan karang dan bebatuan laut biasa.

^_^ ^_^ ^_^ ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar